728x90 AdSpace

Latest News

Rabu, 16 Juli 2014

Belajar Dari Lebah





“Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya) .” (HR. Ahmad, Al-Hakim dan Al-Bazzar)

Siapa yang tidak tahu madu lebah? Tentu kita semua tahu bahwa madu mempunyai khasiat yang banyak untuk kesehatan manusia. Lebah sangat kaya dengan kebaikan.

Begitu juga seorang mukmin, kita haruslah menjadi manusia yang produktif dengan kebaikan. Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaatan umat manusia.

Rasul saw bersabda, “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”

Maka, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Ada beberapa sifat positif yang dimiliki oleh lebah yang dapat kita jadikan bahan pelajaran dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain:

1. Lebah selalu mengumpulkan makanan saripati bunga, ini perumpamaan bahwa lebah selalu mencari rizkinya di tempat-tempat yang baik, dan tidak pernah menyalahi aturan Allah dengan mencari makan di tempat yang kotor. Seyogyanya umat Muslim yang baik harus mencari rizki yang halal, lurus dan tidak mencari rizki di tempat-tempat maksiat.

2. Lebah tidak pernah mematahkan/merusak bunga yang dihinggapinya. Karena itu, di manapun umat muslim tinggal, pantang baginya berbuat keonaran dan menimbulkan kerusakan di tenga-tengah masyarakat.

3. Yang keluar dari lebah adalah madu yang nikmat dan menyehatkan. Untuk itu pula seharusnya apa-apa yang dihasilkan umat muslim haruslah memiliki manfaat terhadap sesamanya, tidak digunakan untuk memudharatkan orang lain.

4. Jika diganggu lebah akan balik menyerang pengganggunya. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Artinya, umat muslim meskipun selalu baik, pantang merendahkan harga dirinya, begitu iman dan harga dirinya diusik pantang menyerah pada keadaan. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari.

5. Lebah tidak pernah mengambil keuntungan pribadi dari pekerjaannya. Tidak ada lebah yang menimbun hasil pekerjaannya untuk dirinya sendiri, melainkan selalu digunakan untuk kepentingan bersama. Maka umat Islam yang baik tentu bukanlah umat Islam yang menggunakan jabatan/pekerjaannya untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan untuk memberi manfaat pada kepentingan yang lebih besar.

6. Lebah memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan dan kelangsungan hidup koloninya. Seekor lebah tidak pernah melakukan mogok kerja atau merasa dengki terhadap pembagian tugas dalam koloninya, sejak dia lahir sampai mati. Seharusnya, seorang muslim juga tidak perlu merasa dengki terhadap apa-apa yang tidak dimilikinya di dunia ini. Tapi ikhlas dan ridho terhadap apapun pemberian Allah saw kepadanya.

Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl yang artinya: Lebah.
Wallahu a’lam bi al-Shawab.
Belajar Dari Lebah
  • Title : Belajar Dari Lebah
  • Posted by :
  • Date : 19.44
  • Labels :
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Top